Anonymous Klaim Bobol Pusat Riset dan Perusahaan di Israel

Simikir.com - Kelompok hacker internasional, Anonymous Global, mengklaim telah membobol pusat riset pemerintah dan pusat perbelanjaan IKEA di Israel. Sebelumnya, kelompok ini mengancam akan mengambil tindakan jika PM Benjamin Netanyahu tidak menghentikan serangan dan genosida terhadap penduduk Palestina di Gaza.

Lihat Juga: Bill Gates: Masa Depan Kerja Dengan AI & 3 Hari Kerja Seminggu

Profil Anonymous dan Ancaman Mereka

Anonymous adalah jaringan internasional tak terikat yang terlibat dalam berbagai aktivitas online, seperti protes politik, aktivisme, peretasan, dan serangan siber. Dalam operasi yang diberi nama Cyber Toufan, mereka mulai melancarkan serangan peretasan ke Israel pada Kamis (16/11), menargetkan lembaga pemerintahan, sektor industri, dan sektor perdagangan.

Klaim Pembobolan Anonymous

Anonymous mengklaim telah membobol informasi pelanggan 28 cabang ACE Hardware di Israel, yang mencakup nama, alamat, nomor telepon, kata sandi, dan lainnya. Selain itu, mereka juga mengklaim mengakses data Shefa Online, sebuah e-commerce dari Israel, dan data pegawai serta peneliti Israel National Archive.

Pembobolan Radware dan MAX Security & Intelligence

Peretasan terhadap perusahaan keamanan siber Israel, Radware, diklaim dilakukan dengan membocorkan rincian pelanggan dan informasi kontrak. Radware digunakan oleh berbagai pihak di Israel, termasuk IDF, Kantor Perdana Menteri, dan Otoritas Bandara Israel. Sementara itu, MAX Security & Intelligence diklaim menghadapi penghapusan data besar-besaran sebagai dampak dari serangan Anonymous.

Lihat Juga: YouTube Aktif Menghambat Kecepatan Video bagi Pengguna Ad Blocker

Israel Innovation Authority dan IKEA Israel Dibobol

Anonymous juga mengklaim mengakses informasi dari Israel Innovation Authority, yang berfokus pada penelitian dan pengembangan industri. Mereka mengaku mendapatkan data puluhan ribu perusahaan dalam pembobolan ini. Selain itu, IKEA di Israel diklaim turut jadi korban peretasan dengan data 400 ribu pelanggan terbongkar.

Lihat Juga Artikel di Beritabola.co